Siapa sih yang gak suka sama yang spesial2? Yang spesial biasanya itu yang ada dipikiran kita pastinya suatu hal yang more and more apa2nya donk... Martabak spesial, telornya lebih banyak pasti lebih gurih dan tebeeel!! Trus lagi nih... Kalo ada produk kesukaan ngeluarin edisi spesial, wiiih pasti donk itu bakalan limited edition dan yang suka bakalan gercep biar gak keabisan. Daaaan masih banyak lagi yang spesial2 lainnya.... Termasuk yang satu ini nih Aybun dan teman2 semua....
Seperti yang tadi saya bilang, yang namanya spesial pasti ada sesuatu yang lebih. Entah lebih enak, lebih bagus, bahkan lebih istimewa. Sama!!! Kita sekarang mau kenalan sama yang spesial juga, sama mereka yang istimewa, yang punya suatu kebutuhan dan perhatian khusus, yang pastinya gak jarang mereka ada diantara kita2. Banyak loh yang salah mengartikan anak2 yang punya something special ini. Biar gak keliru mengartikan dan gak keliru dalam bersikap, yuk kita simak bareng2...
👀
Kita tahu bahwa istilah "kebutuhan khusus" telah menjadi istilah umum untuk semua bentuk disabilitas dan berbagai macam diagnosa. Saat ini, "kebutuhan khusus" dapat merujuk pada apa saja, mulai dari kesulitan membaca hingga tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas paling dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah "kebutuhan khusus" bisa dikatakan saat ini mencakup banyak hal secara umum. Seperti yang digunakan saat ini, istilah ini mengacu pada setiap kesulitan perilaku, fisik, emosional, atau belajar yang membutuhkan akomodasi khusus dalam bentuk apa pun di sekolah, tempat kerja, atau di masyarakat.
Meskipun banyak kemungkinan diagnosis yang termasuk dalam "kebutuhan khusus" sangat banyak, beberapa yang paling umum berhubungan dengan lingkungan akademis dan dapat mencakup: Autisme, ADD / ADHD, Ketidakmampuan belajar (disleksia, disgrafia, dll.), Sindrom Tourette, Gangguan yang mencakup disabilitas intelektual, seperti sindrom Down, Gangguan yang menyulitkan aktivitas fisik, termasuk cerebral palsy, kebutaan, atau ketulian,, Gangguan bicara dan bahasa, mulai dari apraxia (kesulitan bicara) hingga gagap, Gangguan emosi dan perilaku (termasuk kecemasan, depresi, gangguan menentang, dan banyak lagi), Perbedaan fisik seperti anggota tubuh yang diamputasi atau dwarfisme, Gangguan lain yang kurang dikenal (seperti gangguan belajar non-verbal).
Apa Itu Anak Berkebutuhan Khusus?
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, emosi, dan sosial. Anak-anak ini dalam perkembangannya mengalami hambatan, sehingga tidak sama dengan perkembangan anak sebayanya.
Hal ini menyebabkan anak berkebutuhan khusus membutuhkan suatu penanganan yang khusus atau spesial. Anak yang mempunyai keterbatasan fisik belum tentu mempunyai keterbatasan intelektual, emosi, dan sosial. Namun, apabila seorang anak mempunyai keterbatasan intelektual, emosi, dan sosial, biasanya mempunyai keterbatasan fisik. Tidak mudah untuk mengetahui bahwa seorang anak dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus, sehingga diperlukan derajat dan frekuensi penyimpangan dari suatu norma.
Seorang anak berkebutuhan khusus adalah mereka
yang berbeda dari norma sedemikian signifikan dan sedemikian sering sehingga
merusak keberhasilan mereka dalam aktivitas sosial, pribadi, atau pendidikan.
Kategori anak berkebutuhan khusus dapat dideskripsikan oleh profesional sebagai
tidak mampu (disabled), mempunyai kesulitan (impaired), terganggu (disordered),
cacat (handicapped), atau berkelainan (exeptional) (Haring, 1982).
Seseorang yang tidak mampu (disabled) adalah seseorang yang mempunyai keterbatasan karena adanya kekurangan fisik yang akan mengganggu masalah belajar atau penyesuaian sosial, misalnya dalam penglihatan (low vision), pendengaran, atau cacat fisik (orthopedic impairments dan health impairments), dan masalah kesehatan lainnya (epilepsy, juvenile diabetes mellitus, hemophilia, cystic fibrosis, sickle cell anemia, jantung, cancer).
Seseorang yang mempunyai kesulitan (impaired) dalam fisiknya juga akan mempunyai masalah yang sama dengan orang yang tidak mampu (disabled).
Seseorang yang terganggu (disordered) dalam hal belajar, sehingga dapat disebut mempunyai gangguan belajar. Atau terganggu perilakunya dapat disebut mempunyai gangguan perilaku.
Seseorang disebut cacat (handicapped) apabila ia mempunyai kesulitan dalam merespons atau menyesuaikan diri dengan lingkungan karena adanya masalah inteligensi, fisik, dan emosi. Hal ini biasanya dialami pada anak autisme, retardasi mental/slow learner, down syndrome, gangguan belajar/learning disabilities (disleksia, diskalkulia, disgrafia, inattensi), attention deficit disorder (ADD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), pervassive development disorder (PDD), dan gangguan komunikasi.
Seseorang disebut berkelainan (exeptional) apabila mempunyai kelebihan dari anak seumurnya. Misalnya anak yang sangat cerdas dan mempunyai bakat yang sangat menonjol.
Untuk mengetahui apakah seseorang tersebut berkebutuhan khusus atau tidak, bagaimana caranya? Apakah bisa diketahui lebih awal sehingga anak2 berkebutuhan khusus tersebut bisa mendapatkan pendampingan yang tepat agar bisa berkembang dengan baik dan terfasilitasi kebutuhan spesialnya?
Baca terus yah di kolom Spasia Edukasia...
#SpreadMoreLove #GiveMoreHope #ShareSupport #ProudCounselor 💜