Friday, January 13, 2023

JENIS-JENIS GANGGUAN KESEHATAN MENTAL

Kalau sebelumnya sudah menyimak apa itu kesehatan mental dan bagaimana remaja yang sehat mental, sekarang kita kenalan yuk sama jenis-jenis gangguan pada kesehatan mental. Sebenernya ada buanyaaaaak banget macemnya tapi kali ini kita simak beberapa dulu yah...

Gangguan Kecemasan
Keluhan pertama yang dialami adalah rasa cemas berlebihan, dimana penderitanya merasa khawatir dan ketakutan secara terus-menerus. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapa saja, terutama bagi wanita di atas usia 30 tahun.

Gangguan Mood
Jenis gangguan mental selanjutnya berhubungan dengan suasana hati, terkadang pasien bisa mengalami kebahagian atau kesedihan berlebih di luar batas normal. Sebenarnya, mood swing seperti ini sering dialami banyak orang. Namun bila dibiarkan saja dapat sangat mengganggu aktivitas, hingga menyakiti diri sendiri dan orang lain.

Skizofrenia
Keluhan ini sering dikaitkan dengan kesurupan, khususnya bagi masyarakat Jawa. Pada dasarnya skizofrenia ini merupakan penyakit yang mengakibatkan penderitanya halusinasi, sulit berpikir, dan mengalami delusi. Penyakit ini sering menyebabkan penderita sulit membedakan mana yang nyata atau hanya mimpi.

Gangguan Psikotik
Pada dasarnya kasusnya tidak jauh berbeda dengan skizofrenia dimana, gangguan ini juga membuat penderita kesulitan membedakan antara kenyataan dengan halusinasi. Kondisi ini terjadi karena zat kimia di otak terjadi gangguan karena kelelahan fisik maupun kondisi mental yang sedang terganggu.

Kontrol Impuls
Jenis gangguan mental ini dapat diartikan sebagai kesulitan seseorang dalam menahan diri untuk selalu berbuat agresif. Penderita gangguan ini kesulitan mengontrol diri sendiri sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Gangguan Makan
Gangguan makan terjadi dengan penderita kehilangan kontrol atas kuantitas makanan yang mereka konsumsi, antara terus menerus tanpa henti atau tidak sama sekali. Kasus ini dapat berkembang menjadi Bulimia nervosa dimana penderita selalu memuntahkan kembali makanannya sehingga tubuh tidak sempat menerima nutrisi makanan sama sekali.

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya harus melakukan kegiatan berulang. Jika tidak maka penderita akan menderita kecemasan hebat. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik dewasa, remaja, hingga anak-anak.

Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan ini kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain, sehingga seringkali tidak dapat berbaur dengan lingkungan sosialnya.

Sindrom Tourette
Jenis gangguan mental ini membuat penderitanya melakukan tic, yaitu gerakan atau ucapan berulang di luar kendali penderitanya. Kondisi ini dapat terjadi pada anak usia 2–15 tahun dan lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Psikosomatis
Jenis gangguan mental ini memunculkan masalah fisik dari cara berpikir penderita sendiri. Gejala gangguan ini diawali dari rasa cemas, gelisah, stress, sampai depresi. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga bisa terkena gangguan ini. Masalah fisik yang muncul dari gangguan mental ini meliputi mudah lelah, nyeri pada otot, sesak napas, hingga telapak tangan berkeringat. Terkadang mereka juga cemas berlebih walau keluhannya itu sangat ringan.

Factitious
Disebut juga sebagai gangguan buatan, jenis gangguan mental ini merupakan sebuah penyakit mental serius yang mendorong penderitanya untuk bertindak seolah-olah mereka memiliki penyakit fisik atau psikologis. Seseorang yang mengidap factitious disorder sengaja memalsukan beragam gejala penyakit untuk menerima perhatian. Penderita gangguan ini tidak akan ragu untuk menyakiti diri sendiri agar dapat menjalani operasi yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

Disosiatif
Jenis gangguan mental menghilangkan kesinambungan antara pikiran, tindakan, ingatan, hingga identitas. Gangguan ini sering dialami seseorang dengan pengalaman traumatis yang mendalam sebagai bentuk pertahanan diri dari trauma tersebut.

Stress Pasca-Trauma (PTSD)
Gangguan mental ini disebabkan oleh kejadian traumatis di mana penderita akan histeris bila melihat kejadian sama atau hampir mirip terjadi. Gangguan ini dapat sangat mengganggu aktivitas keseharian penderita dan menyebabkan tekanan emosional.

Depresi
Gangguan mental ini membuat penderitanya merasa gelisah, resah, putus harapan dan tidak berharga. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan bunuh diri karena perasaan putus asa yang berkelanjutan membuat penderitanya merasa sia-sia untuk tetap hidup.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif yang seringkali mengganggu aktivitas serta pencapaian penderitanya. Attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental menyebabkan penderitanya sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif yang seringkali mengganggu aktivitas serta pencapaian penderitanya. Penyebab utama ADHD belum diketahui dengan pasti, namun umumnya gangguan mental ini diduga terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan. ADHD juga dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

Gangguan mental sering disepelekan karena tidak memiliki dampak yang terlihat atau dapat dimengerti oleh orang awam secara langsung. Karenanya, sangat penting untuk penderita untuk mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat.
Sumber : https://bunda.co.id/artikel/kesehatan/gangguan-mental/ini-jenis-gangguan-mental-paling-umum/

💜 

#ShareMoreLove #GiveMoreHope #ShareSupport

REMAJA DAN MENTAL HEALTH

Tau donk gaess kalo tanggal 10 Oktober itu diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia?? Yes gaess...kesehatan mental begitu istimewa, hingga WHO menetapkan setiap tanggal tersebut sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Ditetapkannya momen ini tentu memiliki tujuan, yaitu mengkampanyekan kesehatan mental dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai isu-isu yang relevan berkaitan dengan kesehatan mental.

Apa itu Kesehatan Mental sih?

Ada beberapa definisi nih tentang apa kesehatan mental itu. Yuk disimak!!

Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang memiliki kesejahteraan yang terlihat dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup dan normal di setiap situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. 

Sedangkan menurut World Federation for Mental Health, kesehatan mental dikatakan sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.

Menurut WHO (2004), kesehatan mental adalah kondisi sejahtera dimana individu :

❤ Mampu menyadari kemampuan yang ia miliki;

❤ Mampu mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan sehari-hari;

❤ Mampu bekerja produktif;

❤ Mampu berkontribusi aktif di lingkungan atau komunitasnya

So...Kesehatan Mental yang sehat itu yang seperti apa?

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya...

Orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja.

Penyebab Gangguan pada Kesehatan Mental
Perlu kamu ketahui bahwa peristiwa dalam hidup yang berdampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang bisa berpengaruh pada kesehatan mentalnya.

Misalnya, pelecehan saat usia dini, stres berat dalam jangka waktu lama tanpa adanya penanganan, dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Berbagai kondisi tersebut bisa membuat kondisi kejiwaan seseorang terganggu, sehingga muncul gejala gangguan kesehatan jiwa. 

Akan tetapi, masalah kesehatan mental bisa mengubah cara seseorang dalam mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa, antara lain: 
  • Cedera pada kepala.
  • Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan kesehatan jiwa dalam keluarga.
  • Kekerasan dalam rumah tangga atau bentuk pelecehan lainnya.
  • Adanya riwayat kekerasan saat kanak-kanak.
  • Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.
  • Mengalami diskriminasi dan stigma.
  • Kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.
  • Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.
  • Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
  • Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
  • Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.
  • Stres berat yang terjadi dalam waktu yang lama.
  • Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
  • Tinggal pada lingkungan perumahan yang buruk.
  • Mengalami trauma yang signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau tindakan kriminal lainnya.

Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Gejala gangguan kesehatan jiwa bisa berbeda bergantung pada jenisnya. Meski demikian, gejala umum dari kelainan kesehatan ini yang bisa kamu kenali antara lain:
Berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi :

1. Perubahan perilaku
Ini merupakan tanda munculnya penyakit mental yang tergolong mudah disadari melalui aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Ketika seseorang menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, hingga berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, Maka kita perlu curiga. Tak hanya itu saja, Mungkin juga terlihat perubahan perilaku seperti menjadi lebih mudah marah dan merasa frustasi.

2. Perubahan mood
Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati yang berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak menentu. Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga, serta teman sebaya pada anak dan remaja. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.

3. Kesulitan berkonsentrasi
Individu yang menderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca. Tanda penyakit mental yang satu ini dapat menyebabkan menurunnya performa di sekolah juga perkembangan otaknya.

4. Penurunan berat badan
Gangguan kesehatan mental juga dapat memengaruhi kondisi fisik. Tak hanya karena penyakit fisik, berat badan yang menurun drastis juga bisa menjadi tanda penyakit mental. Gangguan makan, stres, hingga depresi dapat menjadi penyebab hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan.

5. Menyakiti diri sendiri
Sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih. Perasaan ini dapat berujung pada keinginannya untuk menyakiti diri sendiri. Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta menyalahkan diri sendiri karena gangguan mental juga mengakibatkan sulitnya seseorang mengelola emosi. Ini juga menjadi tanda gangguan mental yang perlu dicermati karena tidak menutup kemungkinan berujung pada percobaan bunuh diri.

6. Muncul berbagai masalah kesehatan
Penyakit atau gangguan mental juga dapat ditandai dengan masalah pada kesehatannya, misal mengalami sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.

7. Perasaan yang intens
Ada perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental ini bisa ditunjukkan seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sangat intens. Perasaan ini pun dapat menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pengobatan Gangguan Kesehatan Mental
Ada beberapa cara penanganan gangguan kesehatan mental yang bisa menjadi pilihan sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pengidap, yaitu: 

1. Psikoterapi
Pertama, penanganan dengan psikoterapi. Ini merupakan jenis terapi dengan media yang aman untuk mengungkapkan perasaan dan memberikan saran yang sesuai. Dalam situasi ini, psikiater akan memberi bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. 
Sementara itu, psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit kesehatan mental.
Contohnya cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya.

2. Obat
Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit kesehatan jiwa umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia pada otak. Beberapa obat tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik. Dokter biasanya akan mengombinasikan resep obat dengan psikoterapi untuk hasil pengobatan yang lebih efektif.

3. Perawatan intensif di rumah sakit
Dokter dan ahli kejiwaan akan menyarankan rawat inap jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami. Selain itu, perawatan intensif juga mungkin perlu apabila pengidap menunjukkan kondisi gawat darurat misalnya percobaan bunuh diri.

4. Supporting group
Support group umumnya memiliki anggota pengidap penyakit kesehatan mental yang sejenis atau mereka yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Ketika melakukan sesi grup, orang-orang berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan yang lebih tepat, cepat, dan optimal.

5. Stimulasi pada otak
Rekomendasi penanganan gangguan kesehatan jiwa lainnya adalah stimulasi pada otak. Sederhananya, terapi ini berupa elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang bernama stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.

6. Rehabilitasi
Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat atau rehabilitasi memiliki tujuan utama untuk membantu menangani pengidap gangguan kesehatan mental yang terjadi karena ketergantungan akibat penyalahgunaan zat terlarang. 

7. Perawatan mandiri
Selain penanganan medis dengan bantuan psikolog atau psikiater, pengidap juga bisa melakukan perawatan mandiri untuk mengatasi gangguan kesehatan mental. Misalnya, mengubah pola hidup dan pola makan sehat, dan mampu mengelola stres dengan baik. Selain itu, perawatan mandiri bersamaan dengan penanganan medis bisa membantu mempercepat proses pemulihan, memantau kondisi kesehatan, dan mengenali apa saja yang menjadi pemicu terjadinya gangguan psikologi tersebut. 

Tips Menjaga Kesehatan Mental
Berikut beberapa tips yang harus dicoba untuk menjaga agar kesehatan mental dalam diri tetap terjaga dengan baik.
  1. Menanamkan mindset positif pada diri sendiri.
  2. Rutin dan rajin berolahraga.
  3. Istirahat dan tidur yang cukup.
  4. Membantu orang lain yang membutuhkan.
  5. Berlibur
  6. Memberikan senyuman serta salam pada orang yang kita jumpai.
  7. Makan makanan yang sehat dan bergizi
  8. Batasi dalam bermain Sosial Media
  9. Tidak mengkonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang.
  10. Banyak beribadah

Bekali diri dengan kemampuan problem solving yang optimal. Sadari bahwa masalah hadir untuk diselesaikan, bukan untuk dihindari (flight response). Pahami pula penyelesaian masalah tidak bersifat instan, melainkan butuh proses dan konsistensi dalam mengupayakannya. Belajar tentang manajemen stres dan ketrampilan mengelola emosi, dapat kita gunakan sebagai “amunisi” manakala tengah dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman. 
Jangan melabel atau mendiagnosa diri. Memberikan cap bahwa “aku ini payah”, “aku memang pantas mengalami ini”, dsb hanya akan menimbulkan ketidaknyamaan dalam diri karena adanya rasa tidak berharga. Atau, “dari artikel ini, sepertinya aku depresi” atau “aku sering alami swing mood, berarti aku mengalami bipolar”. Diagnosa adalah bagian dari proses pemeriksaan yang dilakukan profesional untuk membantu pemberian penanganan (medis maupun psikologis) yang tepat terhadap pasien. Jika memang merasakan ada yang tidak nyaman dan dinilai menurunkan kualitas kesehatan, segera akses layanan kesehatan untuk melakukan konsultasi dengan tenaga medis dan psikolog. 
Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga merupakan sebuah kebutuhan dasar yang akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Pahami kondisi diri, kenali situasi dan efeknya, upayakan optimalisasi penyelesaian masalah, serta hubungi profesional jika memang sangat dibutuhkan. (Aril Halida, M.Psi, Psikolog - Klinik Psikologi RS Jiwa Grhasia DIY)


Remaja yang sehat mental

💜 Merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup
💜 Bangkit kembali dari kekesalan dan kekecewaan
💜 Memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan teman
💜 Melakukan aktivitas fisik dan makan makanan yang sehat
💜 Terlibat dalam kegiatan
💜 Memiliki rasa pencapaian
💜 Bisa bersantai dan tidur nyenyak
💜 Merasa nyaman di komunitas mereka.


Sumber :
https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/376/berkenalan-dengan-kesehatan-mental.html
https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja
https://psikologi.esaunggul.ac.id/pengertian-mental-health-dan-10-cara-menjaganya/

--------------------------------------------------------------------

#SpreadMoreLove #GiveMoreHope #ShareSupport 

 

Tuesday, August 20, 2019

BERKENALAN DENGAN BK DI SEKOLAH

Disetiap sekolah khususnya jenjang pendidikan menengah yaitu SMP dan SMA/SMK pasti ada yang namanya Guru Bimbingan Konseling atau lebih banyak yang mengenal dengan sebutan Guru BP/Guru BK. Namun saat ini Bimbingan Konseling tidak hanya ada di jenjang pendidikan menengah saja, tetapi juga sudah mulai hadir di dalam jenjang pendidikan dasar bahkan usia dini. Nah! Mungkin banyak juga yang belum memahami apa sih sebenarnya Bimbingan Konseling? apa sih tugas dari Guru Bimbingan Konseling?

Di kalangan siswa dari jaman saya sekolah dulu, Guru BP/BK terkenal horror. Setiap dengar ada siswa yang dipanggil menghadap Guru BP/BK, maka kesan yang ditangkap adalah siswa itu bermasalah, nakal, trouble maker, dan anggapan negatif lainnya. Guru BP/BK selalu terkesan galak, sangar, dan terkenal sebagai polisi disekolah yang selalu memberi hukuman bagi siswa-siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Apakah benar demikian tugas Guru Bimbingan Konseling?

Apa arti dari Bimbingan dan Konseling?

Menurut ahlinya, Bimbingan yaitu suatu proses memberi bantuan yang dilakukan dengan cara continue kepada seseorang, agar dapat memahami dirinya, sanggup mengarahkan dirinya serta dapat bertindak sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya, baik itu disekolah, dirumah/keluarga, maupun masyarakat luas.

Sedangkan Konseling yaitu proses dalam upaya membantu individu yang berupa interaksi pribadi antara konselor (Guru BK) dengan konseli (siswa atau lainnya) agar selanjutnya konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, membuat keputusan, serta menentukan tujuan berdasarkan nilai-nilai yang diyakininya sehingga konseli dapat merasa bahagia dan efektif perilakunya. 

Apa fungsi BK disekolah dan tugas BK?

Di jenjang pendidikan menengah (SMP/SMA/SMK dan sederajatnya), dimana siswanya sudah masuk pada usia remaja awal hingga akhir, tugas Guru BK ini diharapkan dapat mendampingi proses perkembangannya sehingga mereka mendapatkan pemahaman dan keyakinan nilai yang positif akan dirinya dan lingkungannya. Hal ini meliputi bagaimana siswa dapat bertindak ketika menghadapi suatu permasalahan dari yang ringan bagi dirinya hingga yang berat, bagaimana siswa dapat bersikap sehingga mampu mengontrol dirinya agar terhindar dari permasalahan atau konflik dalam diri dan lingkungannya, bagaimana menempatkan diri dalam suatu konflik dengan orangtua atau guru, bagaimana mengembangkan rasa percaya dirinya agar dapat mengembangkan potensinya, bagaimana memiliki konsep diri yang positif, dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah, siswa akan dapat terbantu untuk lebih memahami diri dan lingkungannya, mengatasi permasalahan dalam dirinya, juga mengembangkan potensi yang dimilikinya. 

Namun  permasalahan-permasalahan/perilaku bermasalah yang timbul pada usia remaja tersebut dapat terjadi sebagai sebab dari masa lalunya di waktu kecil, Hal inilah yang menjadikan mengapa saat ini Bimbingan Konseling untuk sekolah dasar bahkan usia dini mulai menjadi perhatian. Dengan adanya Bimbingan Konseling di jenjang usia dini (KBTK dan sederajatnya) dan dasar (SD dan sederajatnya) maka pemberian pemahaman tersebut dapat dilakukan sedari siswa kecil, sehingga dapat menjadi tindakan preventif/pencegahan munculnya perilaku-perilaku yang tidak diharapkan sejak dini.

Dengan pemaparan singkat diatas, bisa kita ambil kesimpulan bahwa, fungsi dari Bimbingan Konseling di sekolah adalah melakukansuatu proses dalam upaya membantu siswa memahami diri dan lingkungannya agar dapat bertindak dengan efektif sesuai nilai-nilai yang diyakininya juga yang berlaku dilingkungannya. Dan tugas guru BK sebagai konselor adalah berupaya membantu siswa yang bermasalah dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi, maupun melakukan upaya preventif/pencegahan sehingga setiap siswa paham akan dirinya dan terhindar dari munculnya masalah-masalah yang tidak diinginkan dalam dirinya pada khususnya, dan dalam masyarakat luas pada umumnya.

Jadi, tidak ada lagi ya kesan Guru BK itu galak, sangar, ditakuti siswa, tugasnya menghukum siswa, dan lain sebagainya. Karena Guru BK adalah sahabat siswa. Kami ada untuk membersamai langkah kalian menapaki masa depan agar terus bertumbuh menjadi pribadi yang positif dan bahagia. 

Salam sehat dan semangat...!! 💜

#SpreadMoreLove #GiveMoreHope #ShareSupport #ProudCounselor

Thursday, October 5, 2017

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) a.k.a Special Needs Children

Siapa sih yang gak suka sama yang spesial2? Yang spesial biasanya itu yang ada dipikiran kita pastinya suatu hal yang more and more apa2nya donk... Martabak spesial, telornya lebih banyak pasti lebih gurih dan tebeeel!! Trus lagi nih... Kalo ada produk kesukaan ngeluarin edisi spesial, wiiih pasti donk itu bakalan limited edition dan yang suka bakalan gercep biar gak keabisan. Daaaan masih banyak lagi yang spesial2 lainnya.... Termasuk yang satu ini nih Aybun dan teman2 semua....

Seperti yang tadi saya bilang, yang namanya spesial pasti ada sesuatu yang lebih. Entah lebih enak, lebih bagus, bahkan lebih istimewa. Sama!!! Kita sekarang mau kenalan sama yang spesial juga, sama mereka yang istimewa, yang punya suatu kebutuhan dan perhatian khusus, yang pastinya gak jarang mereka ada diantara kita2. Banyak loh yang salah mengartikan anak2 yang punya something special ini. Biar gak keliru mengartikan dan gak keliru dalam bersikap, yuk kita simak bareng2... 

👀

Kita tahu bahwa istilah "kebutuhan khusus" telah menjadi istilah umum untuk semua bentuk disabilitas dan berbagai macam diagnosa. Saat ini, "kebutuhan khusus" dapat merujuk pada apa saja, mulai dari kesulitan membaca hingga tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas paling dasar dalam kehidupan sehari-hari. 

Istilah "kebutuhan khusus" bisa dikatakan saat ini mencakup banyak hal secara umum. Seperti yang digunakan saat ini, istilah ini mengacu pada setiap kesulitan perilaku, fisik, emosional, atau belajar yang membutuhkan akomodasi khusus dalam bentuk apa pun di sekolah, tempat kerja, atau di masyarakat.

Meskipun banyak kemungkinan diagnosis yang termasuk dalam "kebutuhan khusus" sangat banyak, beberapa yang paling umum berhubungan dengan lingkungan akademis dan dapat mencakup: Autisme, ADD / ADHD, Ketidakmampuan belajar (disleksia, disgrafia, dll.), Sindrom Tourette, Gangguan yang mencakup disabilitas intelektual, seperti sindrom Down, Gangguan yang menyulitkan aktivitas fisik, termasuk cerebral palsy, kebutaan, atau ketulian,, Gangguan bicara dan bahasa, mulai dari apraxia (kesulitan bicara) hingga gagap, Gangguan emosi dan perilaku (termasuk kecemasan, depresi, gangguan menentang, dan banyak lagi), Perbedaan fisik seperti anggota tubuh yang diamputasi atau dwarfisme, Gangguan lain yang kurang dikenal (seperti gangguan belajar non-verbal).

Apa Itu Anak Berkebutuhan Khusus?

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, emosi, dan sosial. Anak-anak ini dalam perkembangannya mengalami hambatan, sehingga tidak sama dengan perkembangan anak sebayanya. 

Hal ini menyebabkan anak berkebutuhan khusus membutuhkan suatu penanganan yang khusus atau spesial. Anak yang mempunyai keterbatasan fisik belum tentu mempunyai keterbatasan intelektual, emosi, dan sosial. Namun, apabila seorang anak mempunyai keterbatasan intelektual, emosi, dan sosial, biasanya mempunyai keterbatasan fisik. Tidak mudah untuk mengetahui bahwa seorang anak dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus, sehingga diperlukan derajat dan frekuensi penyimpangan dari suatu norma. 

Seorang anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang berbeda dari norma sedemikian signifikan dan sedemikian sering sehingga merusak keberhasilan mereka dalam aktivitas sosial, pribadi, atau pendidikan. Kategori anak berkebutuhan khusus dapat dideskripsikan oleh profesional sebagai tidak  mampu (disabled), mempunyai kesulitan (impaired), terganggu (disordered), cacat (handicapped), atau berkelainan (exeptional) (Haring, 1982).

Seseorang yang tidak mampu (disabled) adalah seseorang yang mempunyai keterbatasan karena adanya kekurangan fisik yang akan mengganggu masalah belajar atau penyesuaian sosial, misalnya dalam penglihatan (low vision), pendengaran, atau cacat fisik (orthopedic impairments dan health impairments), dan masalah kesehatan lainnya (epilepsy, juvenile diabetes mellitus, hemophilia, cystic fibrosis, sickle cell anemia, jantung, cancer). 

Seseorang yang mempunyai kesulitan (impaired) dalam fisiknya juga akan mempunyai masalah yang sama dengan orang yang tidak mampu (disabled). 

Seseorang yang terganggu (disordered) dalam hal belajar, sehingga dapat disebut mempunyai gangguan belajar. Atau terganggu perilakunya dapat disebut mempunyai gangguan perilaku. 

Seseorang disebut cacat (handicapped) apabila ia mempunyai kesulitan dalam merespons atau menyesuaikan diri dengan lingkungan karena adanya masalah inteligensi, fisik, dan emosi. Hal ini biasanya dialami pada anak autisme, retardasi mental/slow learner, down syndrome, gangguan belajar/learning disabilities (disleksia, diskalkulia, disgrafia, inattensi), attention deficit disorder (ADD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), pervassive development disorder (PDD), dan gangguan komunikasi. 

Seseorang disebut berkelainan (exeptional) apabila mempunyai kelebihan dari anak seumurnya. Misalnya anak yang sangat cerdas dan mempunyai bakat yang sangat menonjol.

Untuk mengetahui apakah seseorang tersebut berkebutuhan khusus atau tidak, bagaimana caranya? Apakah bisa diketahui lebih awal sehingga anak2 berkebutuhan khusus tersebut bisa mendapatkan pendampingan yang tepat agar bisa berkembang dengan baik dan terfasilitasi kebutuhan spesialnya?

Baca terus yah di kolom Spasia Edukasia... 

#SpreadMoreLove #GiveMoreHope #ShareSupport #ProudCounselor 💜

Wednesday, August 9, 2017

Mengembangkan Kemampuan Literasi


Definisi Literasi

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, men
ulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Namun, makna literasi sebenarnya memiliki pemahaman yang lebih kompleks dan dinamis, tidak hanya dipahami sebagai kemampuan baca dan menulis.

National Institute for Literacy, memberikan pemahaman bahwa literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Pemahaman ini memposisikan literasi secara kontekstual lingkungan. Tidak hanya terbatas pada membaca dan menulis, tetapi juga merespon lingkungan.

Education Development Center (EDC) memahami literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Sejalan dengan kemampuan tersebut, ketika seseorang dapat memaknai literasi, seseorang dapat membaca dunia.

 

Jenis-jenis Literasi

Walaupun ada berbagai pengertian mengenai literasi namun konsep dasar literasi berada pada kemampuan membaca dan menulis. Literasi dibedakan berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis literasi adalah sebagai berikut: 

1. Literasi Dasar

Literasi dasar merupakan kemampuan dasar membaca, menulis, berhitung, dan mendengarkan. Literasi ini merupakan pondasi awal untuk modal seseorang berkomunikasi. Literasi ini bertujuan untuk mampu mengoptimalkan kemampuan untuk berhitung, berkomunikasi, serta baca tulis.

2. Literasi Media

Literasi media merupakan kemampuan untuk seseorang dapat memahami dan mengerti berbagai bentuk media dan cara pengoperasiannya. Media di sini tidak hanya terbatas pada media cetak maupun elektronik.

3. Literasi Visual

Literasi visual merupakan literasi yang menitik beratkan pada kemampuan seseorang dalam menginterpretasikan dan memahami suatu informasi dalam bentuk visual. Literasi jenis ini berangkat dari pemahaman bahwa visual/gambar dapat dibaca. Bentuk visual/gambar mampu dikomunikasikan sebagai sebuah bacaan.

4. Literasi Perpustakaan

Literasi perpustakaan melibatkan karya tulis fiksi maupun non-fiksi,melibatkan indeks dan katalog. Literasi perpustakaan merupakan kemampuan memahami, membedakan karya tulis, dan mengetahui cara pemakaian dari indeks dan katalog. Kemampuan memahami informasi pada literasi perpustakaan juga berguna untuk dapat membuat karya tulis maupun penelitian.

5. Literasi Teknologi

Literasi teknologi merupakan literasi yang berkaitan dengan teknologi. Literasi teknologi merupakan kemampuan untuk menggunakan internet, mengerti hardware dan software, serta memahami etika penggunaan teknologi.

 

Versi Kemdikbud, literasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dalam tulisan ini literasi dasar yang diacu adalah konsep literasi dasar yang digunakan oleh Kemdikbud dalam gerakan literasi nasional (gln.kemdikbud.go.id).

Ada enam jenis literasi; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan, yaitu sebagai berikut : 

1. Literasi Baca dan Tulis

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

2. Literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecekapan untuk:

(a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari;

(b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.

3. Literasi Sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.

4. Literasi Digital

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan

(a) pemahaman tentang konsep dan risiko,

(b) keterampilan, dan

(c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

6. Literasi Budaya

Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

 

Upaya dalam Pengembangan Literasi

Pengembangan literasi harus menjadi upaya gabungan antara rumah dan sekolah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukung keterampilan literasi sejak usia dini:

a. Dorongan membaca.

Membaca adalah pilar pertama literasi, jadi doronglah pelajar muda untuk membenamkan diri di dalamnya secara sering dan mendalam. Ini harus melibatkan eksposur ke berbagai genre yang berbeda, seperti surat kabar, novel, komik, majalah, film, materi referensi, dan situs web.

b. Diskusikan teks bersama.

Mendiskusikan secara aktif apa yang telah dibaca mendorong peserta didik untuk membuat koneksi dan berpikir secara mendalam tentang ide-ide yang terkandung dalam teks. Tindak lanjuti membaca atau melihat teks dengan diskusi tentang apa yang membuat pelajar berpikir dan merasakan.

c. Manfaatkan perpustakaan.

Melibatkan anak-anak dalam sejumlah besar teks mendorong mereka untuk menyelami dan menjelajah. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk melakukan ini selain sekolah atau perpustakaan komunitas.

 

Manfaat Mengembangkan Kemampuan Literasi

Dengan berkembangnya kemampuan literasi maka Insyaa Allah manfaat yang didapat ialah sebagai berikut:

1. Menambah perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.

2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.

3. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.

4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.

5. Kemampuan memahami makan suatu informasi akan semakin meningkat.

6. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.

7. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.

8. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.

9. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.

 

❤❤

JENIS-JENIS GANGGUAN KESEHATAN MENTAL

Kalau sebelumnya sudah menyimak apa itu kesehatan mental dan bagaimana remaja yang sehat mental, sekarang kita kenalan yuk sama jenis-jenis ...